Klinik Apollo, Jakarta – Kesehatan seksual merupakan topik yang sering kali dianggap tabu. Namun, penting bagi kita semua untuk memahami bahaya penyakit menular seksual (PMS) dan cara penyebarannya. Salah satu PMS yang semakin mengkhawatirkan adalah sifilis. Meskipun seringkali dianggap terkait dengan perilaku seksual yang berisiko, sifilis dapat menular melalui cara yang tak terduga.
Pada zaman sekarang, kehidupan percintaan sepertinya sudah terlalu bebas, tidak sedikit juga dari mereka yang melakukan hubungan intim ke beberapa lawan jenis tanpa memikirkan risikonya.
Namun, penyebaran sifilis tidaklah sebatas itu. Penyebabnya adalah bakteri Treponema pallidum dan dapat menular melalui kontak langsung dengan luka sifilis, termasuk luka terbuka yang tidak terlihat dengan jelas.
Salah satu fakta mengejutkan adalah bahwa sifilis juga bisa menular dari ibu hamil ke janin yang dikandungnya. Ini dikenal sebagai sifilis kongenital, dan dapat menyebabkan komplikasi serius pada bayi yang baru lahir.
Konsultasi online gratis: https://bit.ly/3Y112N5
Waspada! Ternyata Sifilis Tidak Hanya Menular dari Hubungan Seksual
Img: klinikapollojakarta.com |
Aktivitas sehari-hari seperti berbagi alat makan, minum dari gelas yang sama, atau bersentuhan dengan kulit yang terinfeksi juga bisa menjadi jalur penyebaran sifilis.
Meskipun risiko penularan melalui kontak seperti ini lebih rendah daripada melalui hubungan seksual, tetap penting untuk memahami bahwa sifilis dapat menyebar dengan cara yang tak terduga.
Mengetahui bahwa sifilis bisa menular dari cara yang tak terduga harus membuat kita semua lebih waspada dan bertanggung jawab terhadap kesehatan seksual kita.
Penting untuk mengadopsi praktik seks yang aman, seperti menggunakan kondom dan menghindari kontak langsung dengan luka atau cairan tubuh orang yang terinfeksi.
Beberapa penularan penyakit raja singa yang harus Anda pahami, yaitu:
- Sifilis Kongenital
Sifilis kongenital terjadi ketika ibu hamil yang terinfeksi sifilis menularkannya kepada bayi yang dikandungnya.
Penularan ini dapat terjadi melalui transmisi langsung dari ibu ke janin selama kehamilan, persalinan, atau bahkan menyusui.
Bayi yang terkena sifilis kongenital dapat mengalami berbagai komplikasi serius, seperti cacat fisik, gangguan perkembangan, dan masalah kesehatan jangka panjang.
Penting bagi wanita hamil untuk menjalani pemeriksaan sifilis secara rutin dan mendapatkan perawatan yang tepat jika terinfeksi.
- Penularan melalui Kontak Kulit atau Luka Terbuka
Sifilis juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan luka sifilis atau cairan tubuh yang terinfeksi.
Jika seseorang memiliki luka sifilis yang terbuka atau tidak terlihat dengan jelas, orang lain dapat terinfeksi melalui sentuhan kulit yang langsung.
Hal ini dapat terjadi melalui berbagi alat makan, minum dari gelas yang sama, atau bahkan melalui kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan diri, menghindari kontak dengan luka terbuka, dan tidak berbagi alat makan atau minuman dengan orang yang terinfeksi sifilis.
- Penularan melalui Penggunaan Jarum Suntik atau Alat Tato yang Tidak Steril
Penggunaan bersama jarum suntik atau alat tato yang tidak steril juga dapat menjadi jalur penularan sifilis.
Bagi mereka yang terlibat dalam penggunaan obat-obatan terlarang atau memiliki kebiasaan tato, risiko penularan sifilis melalui cara ini tetap ada.
Jarum suntik yang terkontaminasi atau alat tato yang tidak steril dapat mengandung bakteri Treponema pallidum, penyebab sifilis, dan jika digunakan oleh orang lain tanpa sterilisasi yang tepat, infeksi dapat terjadi.
Bagaimana Cara Ampuh Mencegah Penularan Penyakit Raja Singa di Dunia Percintaan?
Penyakit raja singa atau sifilis, adalah penyakit menular seksual yang penyebabnya adalah bakteri Treponema pallidum.
Penyakit ini dapat memiliki konsekuensi serius jika tidak mendapat pengobatan dengan tepat.
Untuk melindungi diri dan pasangan, penting untuk mengetahui dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang efektif.
- Praktik Seks yang Aman
Penting untuk mengadopsi praktik seks yang aman untuk mencegah penularan penyakit Raja Singa.
Gunakan kondom dalam setiap hubungan seksual, baik itu vaginal, anal, atau oral. Kondom dapat membantu mengurangi risiko penularan penyakit menular seksual.
- Setia pada Satu Pasangan
Menjaga hubungan monogami dengan pasangan yang terpercaya adalah cara lain untuk mencegah penularan penyakit Raja Singa.
Dengan membatasi jumlah pasangan seksual, Anda mengurangi risiko terkena infeksi dari seseorang yang mungkin terinfeksi penyakit tersebut.
Namun, pastikan pasangan Anda juga setia dan bebas dari penyakit menular seksual dengan melakukan tes kesehatan secara rutin.
- Tes Rutin
Penting untuk menjalani tes kesehatan secara rutin, terutama jika Anda aktif secara seksual atau memiliki banyak pasangan seksual.
Tes dapat membantu mendeteksi penyakit Raja Singa sejak dini, bahkan jika Anda tidak memiliki gejala yang terlihat.
Jika Anda dinyatakan positif terinfeksi sifilis, segera cari pengobatan yang tepat dan ikuti petunjuk dokter.
- Berkomunikasi Terbuka dengan Pasangan
Komunikasi terbuka dan jujur dengan pasangan Anda tentang sejarah seksual dan status kesehatan adalah langkah penting dalam pencegahan penyakit Raja Singa.
Jika Anda atau pasangan memiliki riwayat penyakit menular seksual, termasuk sifilis, penting untuk saling mendukung dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat bersama-sama.
- Hindari Berbagi Alat Suntik atau Benda Tumpul
Penyakit Raja Singa juga dapat menular melalui penggunaan bersama alat suntik atau benda tumpul yang terkontaminasi.
Untuk menghindari risiko penularan, penting untuk tidak berbagi jarum suntik, alat tato, atau alat lain yang dapat menyebabkan luka atau pendarahan.
Melakukan tes sifilis secara rutin dan berkonsultasi dengan tenaga medis jika ada kekhawatiran atau gejala yang muncul, juga sangat penting.
Sumber: Klinik Apollo
Posting Komentar