Klinik Apollo, Jakarta – Anda dapat mengetahui cara mengatasi keputihan berdarah di Klinik Apollo. Keputihan berdarah adalah kondisi yang bisa mengkhawatirkan bagi banyak wanita.

Keputihan normal biasanya memiliki warna, tekstur dan aroma tertentu, tetapi jika beserta dengan darah, dapat menunjukkan adanya masalah kesehatan yang perlu penanganan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa penyebab umum keputihan berdarah, gejala yang terkait, serta memberikan beberapa tips pengobatan yang dapat membantu mengatasi masalah ini.

Konsultasi online gratis: https://bit.ly/3Y112N5

Penyebab Keputihan Berdarah

Bagaimana Cara Mudah Mengatasi Keputihan Berdarah?
Img: klinikapollojakarta.com
Ketahui penyebab keputihan berdarah sebelum pengobatan dengan dokter ahli, inilah penyebabnya:

  • Menstruasi

Keputihan berdarah yang terjadi selama siklus menstruasi adalah hal yang normal. Ini adalah proses alami di mana lapisan rahim keluar bersamaan dengan darah.

  • Infeksi

Infeksi pada saluran reproduksi seperti vaginitis atau infeksi menular seksual (IMS) seperti gonore (kencing nanah) atau trikomoniasis dapat menyebabkan keputihan berdarah.

Infeksi ini biasanya disertai dengan gejala seperti gatal-gatal, peradangan atau bau yang tidak sedap.

  • Luka atau trauma

Cedera atau luka pada vagina atau serviks, misalnya akibat hubungan seksual yang kasar dapat menyebabkan keputihan berdarah.

  • Polip serviks atau endometrium

Polip adalah pertumbuhan jinak yang muncul di serviks atau endometrium (lapisan dalam rahim). Polip ini bisa menjadi sumber keputihan berdarah.

  • Gangguan hormonal

Gangguan hormonal seperti ketidakseimbangan hormon atau gangguan tiroid dapat mempengaruhi siklus menstruasi dan menyebabkan keputihan berdarah yang tidak teratur atau tidak normal (abnormal).

Gejala yang Terkait

Selain keputihan berdarah, beberapa gejala yang mungkin terkait dengan masalah ini meliputi:

  • Nyeri perut atau panggul.
  • Gatal-gatal atau sensasi terbakar di area vagina.
  • Perubahan warna, bau atau tekstur keputihan.
  • Perdarahan di antara periode menstruasi.
  • Perdarahan setelah hubungan seksual.

Tips Pengobatan untuk Keputihan Berdarah

Inilah tips nya yang kemungkinan bisa Anda lakukan:

  • Konsultasikan dengan dokter ahli

Jika mengalami keputihan berdarah yang tidak normal (abnormal) atau disertai dengan gejala yang mengganggu, penting untuk menghubungi dokter ahli.

Dokter ahli akan dapat melakukan pemeriksaan dan mendiagnosis penyebab yang mendasarinya serta memberikan pengobatan yang sesuai.

  • Pertahankan kebersihan yang baik

Menjaga kebersihan area genital adalah langkah penting dalam mengatasi keputihan berdarah.

Gunakan pakaian dalam yang bersih dan berbahan katun, hindari penggunaan produk yang mengiritasi, serta hindari douching yang dapat mengganggu keseimbangan bakteri alami.

  • Hindari hubungan seksual sementara waktu

Jika keputihan berdarah disebabkan oleh luka atau trauma akibat hubungan seksual, hindarilah aktivitas seksual sementara waktu sampai luka sembuh sepenuhnya.

  • Ikuti pengobatan yang direkomendasikan

Jika keputihan berdarah disebabkan oleh infeksi, dokter ahli akan meresepkan pengobatan antibiotik atau pengobatan antijamur sesuai dengan jenis infeksinya.

Penting untuk mengikuti pengobatan yang direkomendasikan secara teliti dan menghabiskan seluruh dosis pengobatan yang diberikan.

  • Pertimbangkan pemeriksaan rutin

Setelah pengobatan, penting untuk menjadwalkan pemeriksaan rutin dengan dokter ahli untuk memastikan pemulihan yang optimal dan menghindari kekambuhan.

Keputihan berdarah penyebabnya oleh berbagai faktor, termasuk menstruasi, infeksi, luka atau trauma, polip serviks atau endometrium dan gangguan hormonal.

Jika mengalami keputihan berdarah yang tidak normal (abnormal) atau beserta gejala yang mengganggu, penting untuk mencari bantuan medis.

Dokter ahli akan dapat memberikan diagnosis yang tepat dan menyarankan pengobatan yang sesuai.

Dengan mengikuti tips pengobatan yang dokter ahli sarankan serta menjaga kebersihan yang baik, masalah keputihan berdarah dapat teratasi dan kesehatan reproduksi dapat bertahan.

Sumber: Klinik Apollo

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama