Klinik Apollo, Jakarta – Tanpa obat, apakah uretritis bisa sembuh? Penyakit yang menyerang sistem kemih milik manusia (pria dan wanita) ini merupakan peradangan yang terjadi di uretra.

Dengan berbagai gejala yang mengganggu, permasalahan seperti ini harus ditangani secara cepat dan tepat agar tidak merasakan sakit kembali di kemudian hari.

Tentu, penanganan klinis yang intens dan efektif benar-benar diperlukan agar pengidap uretritis bisa sembuh dan menjalani aktivitas dengan tenang, tanpa gangguan klinis apa pun.

Uretritis Bisa Sembuh atau Tidak?

Apakah Uretritis Bisa Sembuh Tanpa Obat
Img: klinikapollojakarta.com
Apakah uretritis bisa sembuh atau tidak? Pertanyaan semacam ini tentu muncul dalam pikiran orang-orang yang mengalami gangguan di saluran kemih bagian uretra.

Hal tersebut sangatlah wajar karena kesembuhan merupakan prioritas. Uretritis bisa sembuh, bahkan secara total dengan pengobatan medis akibat dari mikroorganisme baik bakteri maupun virus. Kendati demikian, kebanyakan kasus yang ada, uretritis disebabkan oleh infeksi.

Rerata, orang yang mengalami uretritis adalah perempuan. Hal tersebut karena mereka memiliki uretra yang lebih pendek daripada pria. Risiko infeksi pun akan semakin besar jika tidak menjaga kebersihan alat vital.

Pasalnya, vagina atau penis akan tidak aman dari patogen, parasit, atau virus yang dapat menyebabkan infeksi menular seksual. Ketika seseorang mengalami salah satu dari jenis penyakit seksual ini, ia akan lebih mudah terkena uretritis.

Kemunculan Gejala Peradangan Uretra

Pria dan wanita yang terinfeksi uretritis dapat mengalami gejala, tetapi berbeda. Hal tersebut juga didasarkan pada bentuk kelaminnya.

Wanita dapat merasakan beberapa gejala, di antaranya sakit di bagian perut, sering membuang air kecil dalam jumlah yang tidak menentu, sensasi gatal, sakit saat berhubungan seksual, keputihan abnormal, demam, dan menggigil.

Sementara itu, gejala yang menyertai pria meliputi pembengkakan penis, panas, gatal, mengalir cairan putih dari penis, tidak nyaman saat ejakulasi, ada darah dalam kemih atau air mani, panas tinggi, dan pembesaran kelenjar getah bening.

Diagnosis Penyakit Uretritis

Periksakan diri apabila mengalami gejala yang berkaitan dengan uretritis. Sebelum pemeriksaan, dokter memberi pertanyaan (anamnesis) terkait keluhan pasien. Berlanjut ke pemeriksaan fisik yang melibatkan perut, skrotum, penis, atau vagina.

Sebagai penegakkan diagnosis, dokter dapat melakukan beberapa tes penunjang, seperti berikut ini:

  • Tes darah
  • Urinalysis
  • Tes cairan penis atau vagina
  • Tes kehamilan USG panggul

Setelah menyelesaikan metode tersebut, barulah dokter mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada diri pasien. Pengobatan dapat dilangsungkan setelah dokter mendiagnosis penderita.

Obat untuk Penderita Uretritis agar Bisa Sembuh

Tingkat keparahan penyakit merupakan aspek yang penting. Unsur tersebut berguna sebagai penentu obat yang dokter berikan kepada pasien. Dokter akan memberikan obat antibiotik atau antivirus agar pengidap uretritis bisa sembuh.

Kedua obat tersebut menjadi penawar untuk menghilangkan bakteri dan virus yang menyebabkan infeksi di saluran kencing. Selain dengan obat-obatan, terdapat beberapa prosedur lain untuk mengatasi uretritis.

Berikut prosedur-prosedurnya:

  • Kateterisasi uretra: Pasien mendapatkan perawatan ini apabila terjadi perdarahan di uretra.
  • Sistoskopi: Memeriksa kondisi uretra dan menghilangkan batu kandung kemih dengan cara mengangkatnya jika ada.
  • Kateterisasi kandung kemih: Metode ini berlaku kalau pengidap tidak bisa menjalani kateterisasi uretra atau sistoskopi.

Segera terapkan penanganan medis jika Anda mengalami uretritis. Jangan biarkan penyakit ini berlarut terlalu lama karena dapat mendatangkan komplikasi yang menyengsarakan. Misalnya, vaginitis pada wanita dan prostatitis pada pria.

Nah, kesimpulannya adalah uretritis bisa sembuh dengan obat dan prosedur yang tepat. Jika Anda mengalami gejala penyakit ini, segera berkonsultasi dengan dokter agar tidak semakin parah. Terakhir, semoga artikel ini bermanfaat.

Sumber: Klinik Apollo 09/08/2023

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama