Klinik Apollo, Jakarta – Apakah sifilis pada laki-laki membahayakan? Sifilis atau raja singa adalah infeksi menular seksual yang serius dan memiliki konsekuensi yang berbahaya.
Sifilis yang terjadi pada laki-laki dapat merusak organ genital dan menyebabkan dampak jangka panjang yang mengganggu kemaslahatan seksual golongan ini.
Pengobatan yang tepat serta dilakukan sejak infeksi awal dapat mengurangi perkembangan sifilis yang berisiko dan menyelamatkan nyawa pengidap.
Konsultasi online gratis: https://bit.ly/3Y112N5
Cara Sifilis Merusak Alat Kelamin Laki-Laki
Img: klinikapollojakarta.com |
Gejala-gejala dari penyakit ini terdiri atas sifilis primer hingga tersier. Adapun cara sifilis merusak alat kelamin laki-laki melalui tahap awal, kedua, ketiga, hingga keempat adalah sebagai berikut.
1. Sifilis tahap awal
Sifilis tahap pertama atau primer dapat memunculkan sebuah tandai. Tanda itu disebut chancre atau luka akan muncul di lokasi yang terinfeksi.
Meskipun organ genital masih berfungsi dengan baik pada tahap ini, bakteri sifilis dapat menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh.
Penyebaran itu bisa terjadi apabila penderita mendiamkannya.
2. Sifilis tahap kedua
Pada tahap kedua (sekunder), ciri-ciri yang muncul dapat berupa ruam di kulit, lesi di mulut, tenggorokan, dan organ genital.
Lesi di organ kemaluan dapat menyebabkan luka dan bisul yang mengganggu fungsi normalnya.
Selain itu, pembengkakan kelenjar getah bening juga dapat terjadi ketika sifilis berada pada tingkat ini.
3. Sifilis tahap ketiga
Infeksi sifilis laten atau tahap ketiga memiliki gejala yang terlihat secara fisik, tetapi bakteri masih aktif dalam tubuh.
Selama berada di tahap ini, bakteri Treponema pallidum dapat merusak alat kemaluan tanpa mereka sadari.
4. Sifilis tahap keempat
Penyakit sifilis denggan tahap laten harus diobati. Jika tidak ada penanganan selama beberapa tahun, pembentukan jaringan parut yang dapat mengakibatkan kelainan anatomi, seperti struktur penis yang melengkung (Peyronie’s disease) atau pengerasan pada jaringan penis (fibrosis) dapat terjadi.
Tidak hanya itu, infeksi tersier dapat menyebar kemudian merusak fisik pengidap sifilis.
Organ-organ tubuh yang rusak meliputi mata, jantung, otak, sistem saraf, tulang, dan sendi.
Antibiotik sebagai Pereda Nyeri Sifilis
Sifilis bisa menyebabkan nyeri pada luka yang terbuka. Meskipun demikian, kasus tersebut memang jarang terjadi.
Selain luka, nyeri pun dapat dihasilkan dari bercak-bercak merah (ruam), otot, pembesaran kelenjar getah bening dan kondisi lainnya.
Pada saat mengalami rasa sakit, dokter biasanya memberikan obat antibiotik jenis tertentu untuk meredakan nyeri yang mungkin tak tertahankan.
Bukan hanya antibiotik saja, mungkin dokter akan menyarankan setiap pasien agar mengurangi aktivitas seks terlebih dahulu.
Tujuan dari saran tersebut adalah mencegah penularan penyakit kepada wanita yang menjadi pasangan intim. Itulah informasi mengenai sifilis pada laki-laki.
Penting untuk menjaga kesehatan alat kelamin agar Anda tidak terinfeksi sifilis. Selalu bersihkan bagian penis dan sekitarnya.
Terapkan juga kebiasaan baik terkait dengan hubungan seksual. Hindari hubungan sanggama tanpa kondom dan bercinta dengan lebih dari satu pasangan.
Posting Komentar