Klinik Apollo, Jakarta – Penyakit epididimitis merupakan kondisi yang sangat menyiksa bagi penderitanya. Oleh karena itu, upaya pencegahan penyakit epididimitis harus dilakukan.

Hal tersebut bertujuan untuk menghalangi bakteri yang dapat memperbesar ukuran buah zakar.

Pasalnya, jika perubahan ukuran testis tampak oleh penderita, bakteri akan menimbulkan peradangan di epididimis.

Epididimis yang meradang dapat menyebabkan nyeri. Kondisi tersebut sering kali terjadi pada pria yang memasuki usia produktif antara 19–35 tahun.

Simak berbagai upaya pencegahan penyakit epididimitis ini agar Anda tidak mengalami gangguan medis tersebut.

Konsultasi online gratis: https://bit.ly/3Y112N5

Tanda dan Cara Menyembuhkan Penyakit Epididimitis

Tersiksa Penyakit Epididimitis? Terapkan Upaya Pencegahan Ini!
Img: klinikapollojakarta.com
Anda harus tahu, selain faktor usia, kebiasaan yang berlebihan, seperti melakukan hubungan di ranjang dengan pasangan yang berbeda dapat mengundang bakteri penyakit menular seksual (PMS).

Bakteri PMS inilah yang menjadi penyebab epididimitis. Gejala bisa muncul ketika epididimis pria mengalami iritasi dengan tanda yang kontras seperti pada poin-poin di bawah ini:

  • Penderita merasakan panas, tertekan, atau tumpul yang dapat menjalar ke punggung bawah.
  • Warna skrotum berubah kemerahan dan mengalami bengkak.
  • Muncul dengan gejala flu, seperti demam dan menggigil.
  • Tidak nyaman ketika merealisasikan ejakulasi.

Untuk menyembuhkan penyakit ini, penderita memerlukan penyembuhan dengan obat atau metode efektif dari dokter spesialis.

Dokter dapat memberikan pendapat yang autentik kepada pasien terkait keluhan mereka. Selain itu, dokter pun bisa memberikan resep obat khusus, yakni antibiotik dengan dosis yang berbeda pada setiap individu.

Jika penyakit epididimitis disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae atau Chlamydia trachomatis, pasien perlu mengobati penyakit dasarnya terlebih dahulu dengan obat antibiotik.

Ingatlah bahwa epididimitis yang tidak mendapatkan pengobatan secara tepat, maka dapat terjadi penumpukan nanah dalam skrotum, terjangkit epididimitis kronis, hingga sulit menghasilkan keturunan.

Apa Sajakah Upaya Pencegahan Penyakit Epididimitis?

Setelah mengetahui tanda dan pengobatannya, berikut adalah lima belas upaya pencegahan penyakit epididimitis yang sangat penting untuk dipahami:

  • Membiasakan diri untuk melakukan hubungan seksual dengan kondom.
  • Berkomitmen penuh untuk saling setia pada pasangan yang bebas dari Infeksi menular seksual.
  • Melakukan tes HPV untuk berlindung dari pemicu epididimitis.
  • Menghentikan agenda yang berhubungan dengan seksualitas terhadap penderita untuk sementara waktu.
  • Pemeriksaan yang rutin dan berkala untuk memantau keberadaan mikroba.
  • Memakai celana renang yang bersih saat berenang.
  • Tidak menyentuh luka atau trauma yang dapat memudahkan infeksi.
  • Mencuci penis dan bagian organ lain secara teratur menggunakan air hangat dan sabun yang lembut.
  • Jauhkan diri dari narkoba yang berisiko memancing permasalahan di genital.
  • Hindarkan diri dari aktivitas merokok karena dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh
  • Makan makanan bergizi, maksimalkan waktu istirahat, dan berolahraga secara teratur agar sistem kekebalan tubuh tetap kuat.
  • Melakukan meditasi atau hobi yang dapat menghilangkan stres.
  • Mengganti pakaian setelah beraktivitas seharian, terutama saat berkeringat.
  • Gunakan perlindungan yang sesuai.
  • Hilangkan kebiasaan menggigit kuku dan memasukan benda apa pun ke dalam mulut.

Penting untuk selalu membudayakan hal-hal yang positif agar terhindar dari segala macam penyakit kelamin.

Ingatlah bahwa upaya pencegahan di atas hanya mengurangi risiko penyakit epididimitis.

Bila Anda mengalaminya, segera konsultasi dengan tenaga kesehatan. Mereka bisa membantu Anda dengan perawatan yang optimal.

Sumber: Klinik Apollo

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama