Klinik Apollo, Jakarta – Dewasa ini, sifilis menjadi perbincangan hangat bagi masyarakat indonesia. Bakteri penyebab penyakit sifilis, Treponema pallidum, ternyata mudah menular, teruma kepada mereka yang senang kumpul kebo (berhubungan intim sebelum waktunya).
Sebab aktivitas tersebut merupakan faktor yang sangat berisiko. Sesuai dengan jenis penyakitnya, yaitu penyakit menular seksual, jelas ini termasuk masalah kesehatan serius.
Memang, bakteri penyebab penyakit sifilis bisa tak memunculkan gejala. Namun, ketidaksadaran yang terus dipertahankan bisa membahayakan.
Alhasil, tidak melakukan pemeriksaan dan mendiamkan Treponema pallidum begitu saja, yang bisa berakhir dengan tahapan yang terus-menerus naik hingga akhir.
Tahapan terakhir yang bernama tersier ini, dapat merusak organ-organ penting milik manusia.
Konsultasi online gratis: https://bit.ly/3Y112N5
Cara Penularan Bakteri Penyebab Penyakit Sifilis
Img: klinikapollojakarta.com |
Tidak hanya itu, variabel yang berisiko lain, tetapi masih berkaitan dengan kontak seksual, antara lain berhubungan badan tanpa kondom, bersanggama antara pria dengan pria, perempuan dengan perempuan, dan berganti-ganti pasangan.
Jadi, penyakit yang disebut raja singa ini menular melalui aktivitas seks vaginal, anal, dan oral. Ketika melakukan kontak langsung antara luka terbuka atau lesi pada penderita dan selaput lendir pasangan seksualnya, dapat mengakibatkan penularan.
Sifilis berisiko menular ketika ada kontak langsung antara luka dengan organ genital yang terjadi dalam hubungan vaginal.
Menyentuh mulut yang memiliki lesi bisa menularkan sifilis, begitu juga dengan hubungan seksual anus. Penularan bisa terjadii ketika kelamin dan dubur bersentuhan.
Pada saat seseorang terinfeksi bakteri, dalam waktu 2 hingga 3 minggu, orang tersebut mengalami perubahan di tubuhnya, yakni terdapat chancre, sebuah luka yang tidak menyakitkan.
Fenomena tersebut akan semakin berbahaya jika pengidap tidak melakukan diagnosis sifilis. Diagnosis bertujuan untuk mengidentifikasi keberadaan patogen.
Setelah itu, mungkin dokter akan melangsungkan beberapa agenda untuk meninjau lebih lanjut sebelum pengobatan.
Bagi Anda yang ingin melakukan tes dan pemeriksaan, ada baiknya untuk membaca tulisan Tes dan Pemeriksaan Bakteri Sifilis terlebih dahulu.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Melakukan Tes Sifilis?
Waktu yang tepat untuk melakukan tes sifilis, yaitu setelah 3 bulan dari risiko penularan penyakit tersebut.
Tes pun juga dapat diterapkan pada saat Anda melihat gejala yang dicurigai sebagai penyakit sifilis. Melakukan tes sangatlah penting untuk mencegah penyebaran dan komplikasi yang mematikan.
Komplikasi ini, antara lain tumor, neurologis, dan HIV. Demikianlah pembahasan mengenai bakteri penyebab penyakit sifilis.
Ingatlah bahwa pengobatan dini sangat berkhasiat sebagai pembunuh mikroba. Sebelum melakukan terapi, Anda perlu berbincang-bincang dengan dokter melalui konsultasi.
Sumber: Klinik Apollo
Posting Komentar