Klinik Apollo, Jakarta – Sifilis merupakan penyakit menular seksual (PMS) yang memiliki peningkatan kasus yang signifikan dari 2018 hingga 2022.
Diketahui, penyebab utama penyakit sifilis adalah Treponema pallidum, bakteri yang dapat masuk melalui luka di kemaluan, oral, dubur, atau bibir.
Terdapat beberapa faktor pendukung yang memudahkan bakteri untuk menularkan infeksi kepada semua wanita dan pria.
Bakteri memulai infeksi dari luka tanpa nyeri dan bertahap. Lantas apa penyebab yang berisiko mendatangkan penyakit sifilis? Berikut pembahasannya.
Konsultasi online gratis: https://bit.ly/3Y112N5
Berbagai Penyebab Lain dari Penyakit Sifilis yang Berisiko
Img: klinikapollojakarta.com |
Jadi, jika kita tidak menerapkan kebiasaan yang buruk, kondisi yang disertai dengan berbagai tanda dan gejala raja singa ini dapat dicegah.
Oleh karena itu, untuk mencegah infeksi tersebut, kita memerlukan wawasan mengenai penyebabnya. Berikut adalah enam penyebab penyakit sifilis berisiko yang harus dihindari.
1. Persanggamaan tanpa kondom
Ketika melakukan sanggama atau berhubungan intim tanpa kondom, bakteri sifilis dapat menularkan infeksi kepada pasangan atau orang lain.
Kegiatan tersebut dapat berisiko hanya pada saat seseorang melakukannya dengan penderita baik melalui vaginal, oral, atau metode anal.
2. Menyentuh luka yang terbuka
Memegang atau bersentuhan secara langsung dengan luka terbuka atau selaput lendir merupakan penyebab menularnya penyakit sifilis yang kedua.
3. Transfusi darah
Transfusi darah yang mengandung bakteri dapat menyebabkan sifilis.
Akan tetapi, risiko sifilis yang terjadi akibat transfusi darah sangat rendah karena ini termasuk prosedur yang ketat untuk mendeteksi dan menyaring darah yang terinfeksi.
4. Berhubungan seks antarpria
Ketika pria yang menyukai pria (homoseksual) melakukan hubungan badan, risiko infeksi sifilis termasuk tinggi.
Tingginya peluang infeksi disebabkan oleh peningkatan risiko penularan melalui hubungan intim yang lebih sering terjadi pada mereka.
5. Berada di lingkungan dengan angka infeksi yang tinggi
Hidup di daerah dengan tingkat atau angka infeksi sifilis yang tinggi dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini.
Aspek-aspek, seperti tingkat kemiskinan, pendidikan, akses perawatan kesehatan, dan perilaku seksual di suatu wilayah dapat memengaruhi tingkat infeksi.
Jadi, selalu berhati-hati dengan cara menerapkan serba-serbi hidup sehat untuk fisik dan genital.
6. Penularan dari ibu ke bayi
Seorang ibu yang mengidap sifilis dapat menularkan penyakit tersebut kepada janin dalam perutnya pada saat hamil, persalinan, atau menyusui.
Faktor yang demikian itu dapat mengakibatkan sang anak mengalami gangguan, seperti pendengaran, pembesaran hati-limpa, dan kelainan batang hidung. Itulah enam penyebab sifilis yang berisiko.
Upayakan untuk senantiasa melakukan aktivitas yang sehat baik secara seksual atau non-seksual. Jika Anda mengalami berbagai gejala, segera hubungi dokter untuk berkonsultasi secara intens.
Posting Komentar